Seperti yang telah dijelaskan editor Kompas.com 11 Juli 2013 kemarin. Rencananya, pada 22-25 Oktober 2013 akan diadakan Internet Governance
Forum (IGF) di Bali, Indonesia. Forum internasional ini akan membahas
tata kelola internet.
Ketua Indonesia Internet Governance Forum
(ID-IGF), Semuel "Semmy" Pangerapan, mengatakan pihaknya selaku
penyelenggara telah mengirimkan surat ke Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono (Presiden SBY) terkait acara itu.
Salah satu poin
penting dalam isi suratnya, menurut Semmy, adalah meminta kesediaan
Presiden SBY untuk membuka acara IGF ke-8 di Bali.
“Apalagi
Presiden SBY cukup akrab dengan dunia Internet. Terbukti dengan adanya
situs resmi PresidenRI.go.id dan akun twitter @sbyudhoyono. Juga
Facebook Presiden SBY yang belum lama ini diluncurkan di Istana Bogor,”
ujar pria yang juga menjabat Ketua Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet
Indonesia itu.
Memasuki Masa Kritis
IGF
di Bali diyakini Semmy akan menjadi sebuah barometer penting bagi negara
lain tentang tata kelola internet. Terutama, dalam menampilkan dialog
yang sehat antara pemerintah, swasta dan masyarakat sipil.
Forum
tersebut merupakan konferensi tingkat dunia yang dimandatkan oleh
Persatuan Bangsa Bangsa (PBB). Tak bisa dipungkiri, mata dunia akan
mengarah ke Indonesia untuk melihat sukses tidaknya forum tersebut
berlangsung.
Masalahnya, seperti disebutkan dalam keterangan
tertulis itu, waktu yang tersisa untuk persiapan yang efektif hanya
tinggal dua bulan lagi.
“Saat ini kita sudah memasuki masa
kritikal. Dukungan dari negara menjadi penting agar Konferensi Global
IGF ke-8 bisa terlaksana dengan baik di Indonesia.”
Moedjiono
Sardjoeni, anggota Tim Pelaksana Dewan Teknologi Informasi dan
Komuninasi Nasional (Detiknas) yang juga Ketua Pelaksana Indonesia
Internet Governance Forum (ID-IGF), mengatakan ini adalah kesempatan
bagi Indonesia untuk bersuara di tingkat global.
"Hal ini
sekaligus dapat menjadi momentum penting bagi kedaulatan Indonesia dalam
bidang ekonomi, politik, sosial, budaya dan hankam di era cyber,"
ujarnya.
Manfaat Bagi Indonesia
Konferensi
Global IGF disebutkan terkait dengan Deklarasi Millennium Development
Goal (MDG) No. 555/2 tahun 2000 dan Kesepakatan World Summit on the
Information Society (WSIS) No. 060/1/2005.
Dalam konteks
kepentingan dalam negeri, berikut adalah beberapa hal yang disampaikan
dalam keterangan tertulis dari pihak ID-IGF mengenai manfaat pelaksanaan
Global IGF ke-8 di Indonesia :
- Memperkuat posisi Indonesia sebagai poros penting Internet global
- Menjadikan Indonesia sebagai sumber belajar bagi bangsa/negara lain
- Membuka peluang komunitas Indonesia mulai berkiprah secara global
- Membuka potensi kerjasama dan alih pengetahuan antar pelaku kunci
- Mendorong dialog tata-kelola Internet yang inklusif, transparan, akuntabel, egaliter dan melibatkan pemangku kepentingan majemuk
- Menstimulasi pertumbuhan dan pasar akses Internet dalam negeri
Artikel Terkait: