Namaku Abdul. Aku mempunyai banyak sahabat yaitu Manshur, Noval, Indra dan Wahyu. Disini aku tidak akan bercerita tentang persahabatanku, melainkan
tentang rasa suka ku kepada Via. Dia, sosok cewek yang sholehah dan masih
banyak hal baik dalam dirinya. Aku menyukainya semenjak semester 1 disebuah Universitas yang ada di Semarang.
Setiap ada dia di depan pandanganku saja hatiku selalu gemetar. Entah
mengapa perasaan ini tak pernah sampai, akhirnya ku cari jalan lain,
aku menjadikan dia sahabatku, dan betapa senangnya aku karena dia mau
menjadi sahabatku..
“Vi, kamu mau gak jadi sahabatku?” tanyaku kepadanya walau melalui sms
Tak lama kemudian dia membalasnya..
“aku mau kok Dul…”
Hatiku senang sekali seakan mau menjerit…
Sejak saat itu aku menjadi sahabatnya.
Namun mengapa aku masih tidak bisa dekat dengannya? Seakan kata “sahabat” ini hanyalah sebuah kata yang tak pernah ada artinya.
Kata sahabatku Indra, “mungkin kamu kurang mencoba bergaul. Selama ini kan kamu hanya pendiam.”
Yapp! Aku memang bisa dibilang pendiam. Aku memang tak seperti yang lain. Apa mungkin aku bisa dekat dengannya jika aku berubah?
Ah entahlah aku masih bertanya-tanya.
Di kelas.. Aku hanya bisa menatapinya dari kejauhan, selalu saja tak ada keberanian dalam diriku untuk mendekatinya.
Senyumnya, tawanya dan wajah itu selalu terbayang indahnya hingga ke dalam mimpi dari setiap tidurku..
Ya Allah, kapan aku bisa miliki semua itu? Bahkan untuk mendekat pun tak ada keberanian…
Hari ini dia tidak masuk kuliah, ada perasaan rindu dalam diriku, ada rasa khawatir dari diriku..
Akupun sms dia..
“Vi, kenapa kamu hari ini gak masuk?”
Aku menunggu lama, tak ada balasan darinya.
Esoknya, Hpku berdering nada pesan dan, ternyata dari dia..
“maaf baru balas, aku lagi ada acara keluarga pergi keluar kota ngrayain Ultahku.”
Lalu akupun tak akan mensia-siakan moment itu, langsung ku balas pesannya. “pergi keluar kota?”
“iya Dul... Ada tugas nggak?”
“ada bahasa Inggris dan bahasa Arab. Lks uji kompetensi 1. Cepat pulang dan masuk kuliah lagi ya Vi”
“iya, makasih Dul... :)”
“sama-sama.”
Kasian dia tidak bisa mengikuti mata kuliah yang diajarkan hari ini..
Sebenarnya sebelum-sebelumnya banyak hal yang mengejutkan tentangnya yang
membuat jantungku berdegup dahsyat. Namun, bintang di langit terang itu
belum bisa ku gapai. Senyumnya, hanya bisa terlintas tanpa bisa ku raih.
Dia, mengapa selalu dia?, mengapa aku tak bisa memilikinya? Apa harus
aku lupakan? Namun hati ini tak kuasa.
Kapan aku bisa meraih itu semua? Waktu, mengapa kau tak pernah
beralih untukku? Apa aku hanya bisa menunggu waktu yang tak kian
pasti..? Namun sampai kapan? di dalam
lubuk hatiku tak bisa melupakannya...
Lagi lagi waktu.. Aku hanya pasrah kepadamu, tak ada yang bisa ku
lakukan. Mungkin memang aku harus menunggu waktu yang tak kian pasti
itu.. Meskipun aku tak tau sampai kapan diri ini terpaku menatap dia
yang sangat jauh…
Buat Sobatku, met ultah ya.... I Love You
18 Okt